ceritanya rani

And its all begin..

May 07, 2015

Halo!
Setelah sekian lama aku enggak post apa-apa ke blog ini, tiba-tiba kepikiran aja buat kembali lagi dan nulis lagi. Apa kabar? Alhamdulillah, kalau aku sendiri baik-baik aja dan sekarang lagi masuk ke masa-masa yang sangat mendebarkan. Sekitar pertengahan bulan lalu, aku baru aja selesai menjalankan ujian nasional untuk tingkat SMA/MA/sederajat. Dan kalau mau membahas bagaimana ujiannya, aku cuma bisa bilang, doakan aja apa yang terbaik untuk aku dan semua teman-teman yang menjalankan ujian tersebut ya.

Setelah UN selesai, aku memang enggak banyak bertemu lagi sama temen-temen sekolah, tapi sebisa mungkin selalu menyempatkan lah buat main ke sekolah dan ajak temen-temen kumpul. Setiap hari rasanya kayak kangen banget terus deh, gatau kenapa. Sampailah aku sama teman-teman mulai membahas kalau sebenarnya ini adalah saat-saat terakhir kami buat bisa kumpul sama-sama.

Aku akui dan sangat aku rasakan, kalau masa SMA itu superrr banget..mungkin aku terlalu dini untuk bilang hal seperti ini, karena aku belum ngerasain dewasa dan melewati stage-stage lainnya dalam hidupku. Tapi sih, kalau yang aku dengar dari orang-orang pernyataan tersebut banyak yang mengakuinya pula.

Kalau aku lanjut lagi jawaban atas pertanyaan apa kabar di atas buatku, ya saat ini adalah saat-saat yang mendebarkan. 2 hari lagi aku dan seluruh teman-teman akan menerima hasil kelulusan untuk SNMPTN. Kemudian pula, 8 hari lagi kami akan menerima hasil kelulusan SMA. Memang sih, kelulusan SMA itu sudah diberikan sepenuhnya kepada sekolah yang bersangkutan, dan semua anak di sekolahku telah dinyatakan pasti lulus SMA. Namun bagaimana dengan nilainya? tetap saja itu bukan sesuatu yang ditentukan oleh sekolah, melainkan secara terpusat. Selain itu juga, kurang dari sebulan akan dilaksanakan SBMPTN. Aku berharap kami, angkatan 2015 bisa mendapatkan hasil yang terbaik untuk perguruan tinggi dan masa depan kami ke depannya pula. Aamiin.

Di balik semua itu, kembali aku berpikir. Dengan semua runtutan kegiatan yang mendebarkan ini, dan juga untuk mempersiapkan masa depan kami, seiring berjalannya waktu, kami semua akan sibuk dengan diri kami sendiri-sendiri.

Kami semua akan sibuk mempersiapkan masa depan masing-masing, dan mulai melupakan satu sama lain. Mungkin pula akan ada sejumlah ego yang datang, yang membuat kita tak lagi seperti dahulu. Saat ini, banyak banget orang-orang yang bertubi-tubi mengatakan "Jangan lupakan aku, ya!" "Eh entar jangan sombong-sombong ya" "Sempetin buat selalu ketemu ya" dan sejumlah kata lainnya yang semakna. Namun lagi, banyaknya dari ucapan tersebut, hanya terkesan nyata di muka, dan pupus juga pada akhirnya.

Jujur saja, aku ini terlalu takut untuk melihat kenyataan yang pada nyatanya akan berakhir seperti itu. Karena benar saja, sejak aku lulus SMP, yaa hanya sejumlah teman saja yang benar-benar bisa tetap keep in touch, sedangkan yang banyak lainnya? mungkin mereka sudah mulai memiliki kehidupannya masing-masing.

sometimes when people grow, they grow apart.

Jujur aja, penyataan di atas selalu buat aku menghela nafas panjang. Aku bukan tipikal orang yang suka menutupi sifat asliku, jadi kadang suka tetap menganggap teman yang sudah lama gak ketemu ya tetap harus di treat sebagaimana aku nge-treat mereka dulu. Dan seiring waktu aku belajar, kalau sejumlah dari mereka mulai membentuk benteng pemisah yang membuatku enggak bisa lagi seakrab dan memperlakukan mereka seperti dahulu.

Masa SMA, terlalu precious rasanya kalau pada akhirnya pula harus berakhir seperti itu juga. Sampai sekarang ini, aku masih belum bisa menemukan cara gimana biar tetep bisa seakrab dan seberteman ini dengan teman-teman SMA-ku. Tapi aku harap sih, kalaupun nantinya mungkin enggak seakrab dan solid sekarang, setidaknya aku punya banyak kenangan indah yang sudah terekam di ingatanku bersama teman-temanku yang berharga ini.

its all begin..

Setelah aku selesai SMA ini pun, bukan hanya teman-teman berhargaku ini yang akan aku tinggalkan, tapi juga sikap kekanakanku, aku akan masuk ke dunia yang sebenarnya. Mungkin aku akan melewati banyak rintangan dan cobaan, tapi kembali lagi inilah kehidupan yang sebenarnya. Mungkin seiring waktu, teman-temanku tak lagi sedekat dahulu, dan tersisalah sejumlah orang yang tetap ada dalam setiap series kehidupanku.

Rasanya, sulit sekali untuk berhenti menuliskan semua kegelisahanku dalam menanggapi apa yang aku alami sekarang. Aku tengah berada di ambang pintu menuju stage selanjutnya dalam kehidupan. Dan aku sangat bersyukur, setidaknya aku berada di posisi ini bersama dengan sejumlah teman-teman SMA-ku yang sangat berharga ini. Untuk mengakhiri obrolanku yang cenderung tidak fokus ini, nikmatilah sebuah penggalan puisi dari seorang kawan untuk angkatanku saat kami melaksanakan malam pembekalan kelulusan beberapa pekan yang lalu.


"Kawan, aku bukan Tuhan yang bisa menjanjikanmu pertemuan tanpa perpisahan 

Bila detik ini adalah yang terakhir, maka simpan namaku di ingatanmu.

Hidup adalah perjuangan, dan tiga tahun lalu aku bertemu pejuang-pejuang paling tangguh.

Ingatlah kita adalah rintik hujan yang terjun bersama ke dunia.

Maka sebagai satu dari ratusan juta rintik hujan, kuucapkan sampai bertemu lagi di samudra."

Have a lovely day!

Popular Posts

Instagram